Selasa, 23 Desember 2014

Imajinasi

Biarkan semua kepenatan ini mengalir
Bagai derasnya sungai yang tak peduli menuju muara sekalipun.
Biarkan jiwa ini menjadi angin
Yang berhilir tak menentu arah 
Namun bermakna bagi orang lain disekitarnya.
Jangan biarkan nafas ini berhenti
Pada titik jenuh karena tak berarti dan dihiraukan. 

Aku sudah mati
Saat bulan menyadari akan keberadaan bintang, yang selalu dekat dengannya.

Aku sudah tak berarti
Saat pengorbanan sang air meredamkan api yang membara.

Mengapa jiwa yang sepi selalu berdua dengan angan dan imajinasi yang bak semesta?

Apakah terlalu indah saat menyadari kesendirian itu emas dari hasil karya?

Memainkan imajinasi,
Kembali di saat-saat bahagia
Lupa merasakan sakit
Sungguh sebuah kebodohan.



by : Apriatul Khoiriyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar