Selasa, 11 Juli 2017

Analisis Laporan Keuangan

Nama Kelompok :
Apriatul Khoiriyah     (21213200)
Aziz Abdillah             (21213568)
PT. MERCK Tbk
Tahun 2015 – 2016

Rasio Likuiditas :
  • Current Rasio =        Aktiva Lancar         =   XXX                               
                                           Hutang Lancar
            Tahun 2015 :   Rp. 483.679.971         =    3.652
                                    Rp. 132.435.895
            Tahun 2016 :   Rp. 508.615.377         =    4.216
                                    Rp. 120.622.129
Solvabilitas :
  • Debt to Asset   =    Total Hutang         X 100%           =    XXX
      Total Aktiva
            Tahun 2015 :   Rp. 168.103.536         X 100%     =    26.198
                                    Rp. 641.646.818
            Tahun 2016 :   Rp. 161.262.425         X 100%     =    21.676            
Rp. 743.934.894
Rentabilitas :
  • Net Profit Margin =    Laba Setelah Pajak        =    XXX
                 Total Aktiva
            Tahun 2015 :   Rp. 142.545.462           0,22 %
                                    Rp. 641.646.818
            Tahun 2016 :   Rp. 153.842.847         =  0,21 %
                                    Rp. 743.934.894

Analisis :
  • Rasio Likuiditas (Current Rasio) Pada tahun 2015 perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya sebesar 3,652 sedangkan pada tahun 2015 perusahaan mampu menaikkan membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya sebesar 4,216.
  • Rasio Solvabilitas (Debt to Asset) Pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang pada tahun 2016 itu artinya setiap Rp. 100 pendanaan perusahaan. Rp. 45 dibiayai oleh hutang dan Rp. 60 disediakan oleh pemegang saham artinya dari 2015 ke tahun 2016 pendanaan perusahaan melalui hutang berkurang.
  • Rasio Rentabilitas (Net Profit Margin) pada tahun 2015 perusahaan akan mendapatkan laba bersih dari penjualan bersih sebesar 0,022% dan menurun pada tahun 2016 sebesar 0,021%.

Selasa, 11 April 2017

AKUNTANSI INTERNASIONAL



Kelompok        : Apriatul Khoiriyah (21213200)
                            Intan Ayuningsari M.P (24213430)
                            Puji Astuti (26213944)
Kelas                : 4eb11

SAK DI INDONESIA DENGAN SAK DI 3 NEGARA

1. Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
            Di Indonesia, standar akuntansi keuangan dibagi menjadi empat yang sering disebut sebagai 4 pilar Standar Akuntansi Keuangan. Berikut ini adalah empat standar akuntansi keuangan yang dimaksud.
    (1)  PSAK-IFRS
       PSAK-IFRS adalah singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – International Financial Report Standard. PSAK merupakan nama lain dasri SAK yang diterapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia pada tahun 2012 lalu, dalam PSAK sangat penting untuk menerapkannya ke dalam entitas yang bersifat umum, antara lain: emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN.
          Seperti halnya SAK pada umumnya, PSAK bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan. Penggunaan IFRS sendiri juga bukan tanpa alasan. Indonesia merupakan anggota IFAC yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi mereka, sehingga mau tidak mau Indonessia harus mematuhi kesepakatan antar anggota. 

Sabtu, 11 Maret 2017

AKUNTANSI INTERNASIONAL

Deskripsi Dimensi dari Transaksi Akuntansi di Perusahaan Multinasional

Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda, dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi internasional meliputi dua aspek bahasan utama, yaitu deskripsi, pembandingan akuntansi, dan dimensi akuntansi atas transaksi internasional. Pada aspek yang pertama, akuntansi internasional membahas gambaran standar akuntansi dan praktik akuntansi pada berbagai negara serta membandingkan standar dan praktik tersebut pada masing-masing negara yang dibahas. Selain itu, aspek akuntansi internasional juga membahas mengenai pelaporan keuangan, valuta asing, perpajakan, audit internasional, serta manajemen untuk bisnis internasional.